Selasa, 03 Desember 2013

KONTROVERSI PLATINI TENTANG BALLON D'OR




Madrid - Anugerah FIFA Ballon d’Or "mendadak" jadi lebih kontroversial. Bahkan Presiden UEFA Michel Platini mempertanyakan objektivitas FIFA dalam menentukan siapa pemenangnya. Platini mengaku tak puas dengan hasil pemilihan di tahun 2010, yang menobatkan Lionel Messi sebagai
pemenangnya. Ia lebih memilih pemain dari Spanyol, karena di tahun itu skuat La Furia Roja menjuarai Piala Dunia. Adapun negara Messi, Argentina, cuma sampai babak
perempat final. "Itulah yang membuat saya heran. Menurut saya FIFA Ballon d'Or 2010 seharusnya menjadi milik pemain Spanyol," kata Platini kepada harian AS yang dikutip Football Espana. "Iniesta, Xavi, menurut saya, merekalah yang pantas mendapatkan. Messi menang, ya dia memang seorang juara yang hebat. Tapi pada 2010, menurut saya, pemain dari Spanyol-lah yang seharusnya memenangi Ballon d'Or," sahut legenda sepakbola Prancis itu. Platini juga mempertanyakan keputusan FIFA memundurkan jadwal voting untuk tahun ini. Dalih FIFA bahwa belum semua pelatih memberikan suaranya ditampik pria 58 tahun itu. Platini merasa FIFA memberikan jalan lapang kepada Cristiano Ronaldo untuk mendapatkan penghargaan bergengsi itu, setelah sang presiden, Sepp Blatter, "terlanjur" terkesan mendukung Messi. Sindiran Blatter pada gaya fesyen Ronaldo, dan menyebut Messi sebagai "good boy" dikecam habis-habisan oleh banyak pihak. Nah, dibandingkan dengan Ronaldo dan Messi, Platini lebih memilih Franck Ribery. Alasannya mudah saja: Ribery tampil cemerlang untuk membantu Bayern Munich meraih tiga gelar juara di musim lalu. "Kelihatannya yang menjadi favorit adalah Messi, Cristiano Ronaldo dan Ribery. Dua yang pertama sangatlah bagus, dan Ribery adalah satu-satunya pemain yang memenangkan segalanya," tukas mantan bintang Juventus itu. "Mereka bertiga pemain hebat. Pemilihan Ballon d'Or tahun ini adalah yang paling sulit sepanjang sejarah perebutan trofi itu. "Kenapa FIFA memundurkan voting? Keputusan itu bersamaan dengan Portugal yang harus melewati playoff Piala Dunia. Cristiano membuat tiga gol saat lawan Swedia. Itu bisa jadi pertanda kalau FIFA melakukan itu semua demi Cristiano," kata Platini, yang kemudian tertawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar